Assalamualaikum,

Selalat pagi, mumpung kober ini nyong mau membetulkan, menyervis, mereparasi, memperbaiki, alias meralat kesalahan pada tulisan HP Jepang di sini https://didishevaharyadi.wordpress.com/2017/10/01/nyoba-hp-eks-jepang/

Setelah beberapa minggu pemakaian, DSH baru sadar ternyata ada beberapa review yang sangat keliru pada Smartphone Sharp Aquos 304. Dan baru sekarang sempet nulis.

20170930213633

  1. DSH bilang kalau pingin tampilan menu berubah menjadi seperti umumnya smartphone Android, tinggal download launcher via Playstore. Memang launcher sukses diinstal ke Aquos 304, tapi ternyata tidak bisa dibuka. Di penyet ikonnya blas gak ngrespon. Itu berarti tampilan menu Aquos 304 ya hanya bawaan pabrik saja. Ora bisa dirubah.
  2. Jika Aquos 304 nge hang, error, dan terpaksa harus kembali ke pengaturan awal atau reset pabrik, maka biar bisa memakai sim lokal kudu di unlock dulu. Ternyata kata Mas yang ngejual sudah bebas reset. Jadi meskipun Sharp Aquos 304 di reset pabrik, sim lokal bisa langsung kebaca. Gak perlu unlock-unlockan lagi

Kayaknya hanya dua poin diatas kesalahan tulis DSH yang perlu di revisi.

Setelah 3 bulan pemakaian, Alhamdulillah Sharp Aquos 304 masih berfungsi normal. Sekarang malah sudah dipakai bini.

DSH sendiri sekarang memakai Sharp Aquos 305. Untuk Spek memang jauh dibawah 304. Baik kamera maupun performa. Tapi DSH sudah terlanjur demen dari saat pertama kali lihat wujudnya secara langsung.

DSC_0089

Selain bazel yang tipis, “kaca” layarnya juga tebal, sayang DSH pernah njatuhin jadi lecet pada sisi atas layar.

DSC_0086

Bodi samping/sisi terbuat dari metal, jadi terkesan kokoh dan mewah.

sharp aquos 305

Kesannya aneh, wagu. ora umum.

Wassalamualaikum

 

Assalamualaikumm Wr. Wb

Modifikasi komorod F1ZR si otonk tak nilai sangat sempurna. Sampai detail-detail sekecilpun selalu diperhatikan. Selain itu juga sangat bersih, dan meling (mengkilat). Hora kaya F1Z DSH. Buluk dan ada rembesan oli dimana-mana. Hingga DSH pun males mandiin.

Hora percaya? monggo penthelengi foto F1ZR Komorod Prakoso Concept berikut :

22711265_1915978275085135_556058938_n22711401_1915978425085120_1770827033_n

22711268_1915978945085068_351195978_n22710057_1915979291751700_312663065_n22711140_1915979735084989_1106477052_n22751925_1915979851751644_391686126_n22711619_1915979975084965_685427969_n22781982_1915980101751619_1928920762_n22710014_1915980271751602_289131113_n22711597_1915980528418243_499007094_n22751866_1915980905084872_398444941_n22711429_1915981011751528_1003043864_n22710012_1915981241751505_1074392360_n22711272_1915981658418130_1554382026_n22752794_1915981755084787_521849813_n22711164_1915982325084730_1128483478_n22711232_1915982528418043_1767610987_n22751959_1915982728418023_1685900734_n22773465_1915983581751271_1705644558_n22773379_1915984115084551_1691223125_n22751973_1915982945084668_1430165585_n22751973_1915984535084509_1575097080_n22711151_1915984738417822_1695169839_n22773318_1915984961751133_370346189_n22782009_1915985185084444_1449006189_n22711150_1915985451751084_1942560590_n22709907_1915985945084368_2114129517_n22709929_1915986155084347_413858531_n22773571_1915988505084112_1102790427_n22711199_1915989275084035_147076243_n22751261_1915991861750443_342984289_o22709964_1915995791750050_1085656520_n22711501_1915981971751432_1837225040_n22752464_1915990478417248_661698070_n22710080_1915994105083552_1154777581_n22711364_1915981461751483_465628578_n22710087_1915982155084747_1000235476_n22752034_1915980725084890_489435386_n22710032_1915979605085002_1284130579_n22711172_1915978005085162_2072100216_n22709936_1915991088417187_1019276189_n22711199_1915978715085091_420688073_n

r

 

Wangun toooo, mesti sampeyan jadi pada pingin modif gituan. Yang belum punya piser jadi pingin beli. Yang sudah punya jadi keracunan komorod. Wesss pokoke ngasi klenger.

Salam prepetttt. prepetttt…

Wassalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum Wr. Wb

Artikel kiriman dari Mamas Jaler ini sebenernya sudah ngendon meh setengah tahun, dan baru bisa njedhul sekarang. Jadi monggo dinikmati cerita kelanjutan Prakoso Concept part 3.

22711424_1915992821750347_1861105834_n

Virus Korban modifikasi road race , atau yang lebih tenarnya disebut dengan KOMOROAD , salah satu modifikasi motor yang digandrungi para pecinta f1zr di indonesia. Entah mulai kapan modifikasi ini mulai mewabah dikalangan pecinta F1ZR, tapi yang jelas, sejak F1Z, f1ZR pertamakali muncul di indonesia, motor ini sudah banyak digunakan di ajang balapan road race tanah air. Sing ngerasakna ABG era tahun 2000an pasti luwih paham (yang merasakan jadi ABG era tahun 2000an pasti paham) ketika ramai-ramainya road race F1Z & F1ZR jaman itu.

Mungkin karena itu , banyak pecinta F1Z & F1ZR memodifikasi F1Z & F1ZR kesayangannya menjadi modifikasi komoroad. Termasuk si otonk milik Nyong (termasuk si otonk milik saya).

By the way… Any way…bus way…. ( Akh… ! Bahasa alay ). Apa saja sih bagian-bagian yang dirubah agar F1Z & F1ZR kita bisa tampak seperti motor road race ???

Cekibrot genk’z . . . !

  1. Stang stir kemudi yang lebih rendah dari stang stir bawaan pabrik atau bawaan aslinya. Bisa menggunakan raiser dikombinasikan dengan stang RZR. Atau bisa juga pakai stang stir bawaan asli motor,tapi di custom lagi, direndahkan & stang ditekuk disesuaikan dengan selera. Tapi mengcustom stang stir bawaan orinya agak ribet,pengen gak ribet ya beli raiser berikut stang RZRnya.22711364_1915981461751483_465628578_n22709936_1915991088417187_1019276189_n
  2. Step Undercoooooyyyyy… Ups… !  Sory… Maksud nyong foot step underbone hehehe… Ada juga yang menyebutnya foot step racing. Dimana kita bisa dapat foot step tersebut ??? Gawe dewek ya bisa (bikin sendiri ya bisa) neng toko-toko variasi ya ana (di toko-toko variasi ya ada). Neng jual beli on line ya akeh (di jual beli online ya banyak). Di toko-toko variasi & jual beli on line  banyak yang jual dengan berbagai merk dan bermacam-macam type. Silahkan dicari & dipilih sesuai selera. (Nyong juga jualan lho….! Wkwkwkwk) sory,sedikit numpang iklan dari nyong.22711199_1915978715085091_420688073_n
  3. Ban dengan ukuran standart road race. Untuk ukuran ban, umumnya yang dipakai di ajang road race saat ini adalah ukuran 90/80-17 untuk bagian depan belakang dengan ban soft compound race tyre. Kalau road race jaman dulu tahun 90an akhir sampai awal 2000-an) kebanyakan pakai Bridgestone Battlax.

Bagian-bagian tersebutlah yang umumnya dirubah supaya motor kesayangan jadi tampak seprti motor road race.

     Pengen lebih tampak seperti road race beneran ???

Stelah bagian-bagian di atas , tinggal sedikit lagi perubahan yang dilakukan

  1. Gunakan batok stang stir buta,alias tuna netra alias ora ana lampune (gak ada lampunya).
  2. Lepas sepatbor belakang beserta lampu stoplamp & reflektor belakang.
  3. Ganti ban soft compound / type race tire. Berbagai macam merk race tyre yang sering digunakan saat ini antara lain : FDR Sport MP 76,27,57 96 & sport fr76(type slick, IRC ada Razzo 221 & 166. Fasti 1,2 dan dari Corsa ada type R46. Merk-merk tersebut yang sering saya lihat digunakan di motor-motor para pembalap road race.
  4. Pangkas busa jok seperti motor-motor road race.
  5. Bobok & Tekuk knalpot std agar sedikit ndangak ke atas, pengen lebih garang ya pakai knalpot type SPR.
  6. Ganti warna body dan di cat atau bisa juga menggunakan decal printing dibikin ala-ala road race.
  7. Lepas plat nomer depan belakang juga kaca spionnya ( ngajak gak bener ini mah ) hahahaha…. ! Dan masih banyak beragam variasi-variasi racing lainnya sperti shok atau suspensi, discbrake, stabiliser kemudi, dan lain-lain termasuk helm ala-ala road race. Kalau memang mau ikut kompetisi ya garap sekalian aja mesinnya berikut dengan ganti pengapiannya supaya lebih WAW…. Hehehehe…

Untuk si otonk sih ga banyak yang dirubah, cuma sedikit saja perubahan supaya nampak seperti motor road race , mesin std,pengapian std, selebihnya hanya pangkas jok, stang kemudi rendah, batok buta, foot step Underbone, ban soft compound, dan yg terakhir ganti warna body.

22710032_1915979605085002_1284130579_n

22752034_1915980725084890_489435386_n

22711172_1915978005085162_2072100216_n

Sedikit cerita tentang hal-hal gemblung (bodoh) yang saya lakukan bersama otonk , seperti halnya ketika otonk digunakan untuk  kerja & touring dengan keadaan motor komoroad, tanpa lampu penerangan depan belakang, tanpa spion bahkan sesekali tanpa plat nomor melintasi jalan yang banyak bertaburan pos polisi & bapak polisi. Tapi surat-surat seperti SIM & STNK saya selalu bawa.

22710087_1915982155084747_1000235476_n

Dan touring yang saya lakukan itu pasti pada saat malam hari, jelas yang utama pasti butuh lampu penerang jalan. Intinya adalah sengsara digawe dewek (sengsara dibikin sendiri). Termasuk setiap hari saya pakai buat kerja. Tapi hal-hal itu gak pantas untuk ditiru ya genk’z, karena anda-anda sudah tau, yang namanya touring & motor harian itu pasti mengutamakan safety.

Mungkin itu yang dinamakan konyol, kenapa??? Karena touring dengan keadaan motor seperti itu jelas sangat membahayakan diri sendiri & orang lain sesama pengguna jalan.

Tapi ya apa mau dikata , tetap saja saya masih dengan kenakalan seperti itu setiap saya berkendara pakai otonk.

Awal mula saya touring dengan keadaan gelap itu sebetulnya rasa Was-was & takut selalu menghantui, mulai dari takut tabrakan, jatuh, dan yang paling menyeramkan adalah takut ketangkap bapak Polisi.

Tapi semua rasa takut itu hilang bila saya sampai ke tempat tujuan & bisa pulang dengan selamat. Alhamdulillah puji syukur selama saya berkendara dengan keadaan tersebut, pulang pergi saya masih selamat.

Pertama touring dengan keadaan komoroad itu saya pergi ke Ciamis, Tasik, Banjarpatroman, sampai Cilacap.

Setelah itu mulai ketagihan lagi, ke Purwokerto, Jepara , dan yang paling bodoh adalah sampai Bekasi, Purwakarta, Subang. Dan juga kota2 lainnya yang saya lewati yang ga bisa saya sebutkan satu-persatunya. Tapi saya merasa touring saya itu masih dekat, pasti teman-teman pembaca & teman – teman komunitas F1ZR ada yang touringnya lebih jauh & lebih WAW dari saya.

Sebetulnya saya gak pernah menyebutnya itu touring, saya lebih suka menyebutnya dolan adoh sing umah (main jauh dari rumah).

Pada dasarnya saya melakukan hal itu bukan untuk mencari sensasi atau apalah-apalah. Semua itu saya lakukan berdasarkan kenekatan saya & rasa ingin mencoba bagaimana rasanya berkendara jarak jauh dengan keadaan motor tidak safety & yang paling penting adalah saya ingin bertemu dengan pecinta F1ZR di berbagai kota.

Bully’an & cacian dari berbagai orang banyak masuk ke telinga saya gara-gara saya berkendara jarak jauh dengan keadaan motor seperti itu , tapi saya gak ambil pusing… Kepuasan tersendiri ada dalam diri saya setiap saya bisa pulang dengan selamat setelah berpergian jauh dengan keadaan motor seperti itu. Meskipun begitu tetap saja ulah saya ini sangat tidak patut untuk ditiru.

Demikian sedikit cerita dari saya & otonk yang bukan seorang pembalap & otonk juga bukan motor balap tapi sok-sok’an seperti pembalap, hehehe….

Semua hanya sekedar hoby & kesenangan semata karena saya suka motor modifikasi komoroad.

Dan yang pasti, keinginan yang terlampau jauh & sangat tidak mungkin bagi saya untuk bisa jadi seorang pembalap & merubah otonk jadi motor balap.

Untuk teman-teman F1Z & F1ZR yang ingin memodifikasi motornya supaya tampak seperti motor road race, selamat mencoba ya… hehehe… Penjelasan dari saya di atas tadi hanya sebagian kecil cara memodifikasi motor F1ZRnya supaya tampak seperti motor road race. Saya yakin dari pembaca cerita saya ini ada yang lebih pandai & lebih tau tentang cara memodifikasi motornya supaya nampak seperti motor road race.

Terimakasih sudah membaca cerita saya yang sama sekali gak penting & sangat membuang waktu. Hehehehehe….

Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan juga kepada mas DSH yang sudah meluangkan waktunya & memberi tempat untuk cerita saya ini di blognya mas DSH.   Matur suwun sanget mas DSH.

22711501_1915981971751432_1837225040_n

Terimakasih kembali atas artikel kirimannya Mamas Bro Jaler. Sering-sering baen curhat di blog DSH. Ya idep-idep mbantu ngisi bloge biar keliatan update, hehehe.

Wassalamualaikum, Wr Wb

 

Assalamualaikum,

Kemarin salah satu member FKC ngeshare kalau dia dapet olsam merk Idemitsu yang diduga palsu. Olsam yang diduga telah dipalsukan tersembut sempet dikonsumsi dan memunculkan tanda-tanda ketidakwajaran pada engine si pemakai. 
Wah, danger kie borr, untung saja bro Faik jeli dan tanggap darurat. Dia lalu mbeli lagi di toko yang berbeda dan ternyata memang terdapat beberapa perbedaan, baik pada kemasan maupun isinya, cekibrott:

Olsam Idemitsu yang diduga dipalsukan :

1. Penulisan angka kode produksi (ada di bagian bawah kemasan) jaraknya renggang (berjauhan).

2. Kertas label gampang disobek, seperti kertas biasa.

3. Warna olsam merah bening, ENCER, dan aroma (bau) tidak seperti Olsam Idemitsu asli.

Olsam Idemitsu Asli :

1. Penulisan angka kode produksi rapet.

2. Kertas label susah sobek, seperti ada pelapis plastik.

3. Olsam ora encer.

Untuk lebih jelasnya, monggo dicermati foto/screenshot berikut:

Sebelah kanan olsam yang diduga palsu, lebih encer. Kalau warna sepintas gak jauh berbeda

Bro Fajri yang ngode di bengkel, otomatis dia lebih tahu dan tahu lebih. 

Bro Anam ternyata juga pernah ngalamin make olsam yang diduga palsu, demi siapa coba balapan lawan Vixion + CB, eh malah (ampir) gancet montore. Memalukan.

DSH sendiri udah setahun stop make olsam Idemitsu. Alesane harganya yang cukup menguras kantong.

Sangat-sangat terlalu dan demi siapa coba olsam berkualitas kok malah (diduga) dipalsukan. Bagi biker two stroke harap hati-hati, jeli, dan kudu teliti dulu kemasan olsam saat akan membeli.

Wassalamualaikum

Assalamualaikum, 

Entah mengapa, Hape Advan S4T DSH jadi nyengiti, sering download aplikasi sendiri, bola bali muncul iklan yang gedene sampe nutupin layar 4incinya. Paket data pun  jadi cepet habis. Ram yang kecil sebenernya gak jadi masalah soalnya DSH ora demen download aplikasi macem-macem.
Hingga pada suatu masa, DSH iseng main ke rumah temen (sebut saja Mas’e) yang nyambi jualan HP. Sayang cuma ada sisa Sony Xperia Z Docomo dan Fujitsu Arrow. Perlu diketahui bawha kedua HP tersembut hanya dipasarkan di Jepang. 

DSH pun mbatin, yang namanya sisa pasti kondisine ancur-ancuran. Yang kinclong-kinclong udah laku duluan. Demi siapa coba udah riding 30km ternyata dapet sisanya doang. Ya Sedih.

Firasatku tepat. Yang docomo jebul fisike udah banyak cacat, baret-baret dan peot bekas jatuh, dijual 700ribu garansi personal 3 hari. 

Fujitsu pun nggak jauh beda kondisi fisiknya, cuman spek Fujitsu lebih gahar. Udah 4G dan ada fingerprintnya. Harga 850 rebu, garansi 3 hari.

Mungkin Mas’e kasihan melihat muka memelas DSH, akhirnya keluar kata-kata mutiara yang menyejukkan hati. Ternyata doi udah pesen HP eks Jepang, yaitu Sharp aquos, dan paketannya nyampe kira-kira 2 hari lagi.

Tanpa banyak bacot ahirnya DSH inden sebiji.  Tanpa tau dulu seperti apa bentuk HPnya. Cuman dikasih tau layar 5inci, ram 2Gb, sama udah 4G. Demi siapa coba, sampai nyong berani inden HP tanpa tahu wujudnya terlebih dulu.

Sampe rumah baru deh DSH browsing, seperti apa wujud Sharp Aquos. Tapi yang muncul TV layar datar. Walah, ternyata ngetiknya cuma Sharp doang, kurang kata Aquos. Semfrul.

Ternyata Sharp Aquos unik juga. Layarnya mepet ke atas. Kata Google jenis HP yang nyaris tanpa bazel. 

Tuh,, keren kan. Tapi HP diatas hanya punya Ram sebesar 1,5 Gb. Kayaknya bukan hp itu deh.

Udah WA Mas’e tanya tipe HPnya tapi centang dua belum warna biru alias belum dibaca. 

Dibales paginya, ternyata ngabari kalau barang udah nyampe.

Wewww.. ternyata keren juga. Sorenya langsung meluncur ke rumah Mas’e. Stok dari lima biji tinggal tiga. Cepet banget lakunya. 

Abis milih satu, langsung di diklat cara pakai. Ternyata HP android eks Jepang beda dengan Android pada umumnya. Karena tampilan menunya ora ngumum. Kata Mas’e bukan Global. Mbuh apa maksude.

Setelah dimasukin SIM, biar bisa internetan kudu seting APN secara manual. Kalau Android normal kan udah otomatis dan tinggal aktifin data doang. 

Tampilan pengaturan juga beda dengan HP Android pada umumnya. Apalagi ora ana Bahasa Indonesiane.

Seting APN pada ‘other seting’, ternyata ada di menu paling bawah. Kalau Android ngumum kan ada di tengah.

Jrengg,, ternyata jaringan 4G langsung nyantol. Josss

Karena udah percaya sama Mas’e, tanpa cek lebih lanjut DSH langsung cabut. Ehh, hampir lupa mbayar. Demi saipa coba sampai nyong buru-buru pulang.

Sampe rumah baru deh nyoba utak-atik. Ternyata ada dua jenis pilihan “Home” alias launcher. 

Tampilan Feel UX Home berantakan banget. Aplikasi aneh dan widget asing soale berbahasa (tulisan kanji) Jepang campur aduk dengan aplikasi yang baru didownload.

Kalau DSH memilih SH Home. Lebih simpel. Begitu mencet menu, maka akan muncul 12 folder. Nah, di dalam folder tersebut sudah dikelompokan aplikasi berdasarkan jenisnya. 

Misal Folder kamera. Maka isinya aplikasi yang berhubungan dengan jepret-menjepret. Ada kamera, album, dll.

Tampilan 12 folder

Isi folder kamera
Sedangkan aplikasi hasil download di playstore masuk ke folder ‘download’

Isi folder download
Kalau pingin tampilan menu seperti Android pada umumnya, tinggal download saja launcher di playstore.

Bagi penyuka foto-memfoto, pasti gak akan kecewa dengam hasil jepretan hp ini.

Di dalam ruangan

Di zoom pun tetap tajam

Auto fokus cepet banget nge ‘lock’ nya

Seperti tak berbingkai

Menurut DSH, kelebihan hp eks Jepang ini ada pada kualitasnya. Made in Jepang pasti punya kualitas diatas rata-rata. Yang kedua adalah speknya, jaringan 4G, ram 2GB, internal 32GB, kamera belakang 13MP, depan 2MP, baterai aweettt, dan bentuknya yang unik. 

Sedang kekurangannya menurut DSH pribadi, ukuran terlalu besar (layar 5,2 inci), single sim, os kit kat, sama kudu hati-hati jangan sampai error softwarenya, karena jika ngehang dan kudu kembali ke pengaturan awal, maka kudu di unlock dulu biar bisa mbaca SIM provider Indonesia. Repot to?.

Setahu DSH, hp eks Jepang sudah dibranded dengan satu provider. Jadi tidak bisa di isi kartu SIM dari provider lain. Apalagi provider dari Indonesia. Ditolak mentah-mentah ndean.

Di Indonesia contohnya Smartfren. HP Smartfren kalau di isi kartu SIM lain ya ora gelem.

Demikian sedikit ulasan henpun Sharp Aquos Xx 304 SH.

Wassalamuaikum.

Assalamualaikum,

Berawal dari obrolan ringan dengan Pak Ipunk FKC, dari pada monsternya pernah mengalami yang mana pistonnya gancet (macet) sewaktu dipake turing.

20017607_1629640680455383_716070083726182411_o

F1ZR Monster

Pas ketemu jalan lurus nan sepi, tangane nggratil gathel pingin plintir gas sampe mentok. Beberapa saat setelah gas poooll, dari silinder blok terdengar suara kreeekkkkkk dibarengi kecepatan motor berkurang. Reflek tangan kiri tarik hendel kopling dan mesin pun mati. Duhh, Piston ngejim, ngancing, gancet, pasti karena olsam kurang boros.

Oli samping pun ditambahkan ke tengki bensin. Setelah beberapa saat motor bisa jalan lagi, tetapi pas dipakai ngebut pistonnya ngancing lagi. Kok bisa terjadi? Padahal olsam udah dibikin boros, sampai moncong knalpot ngebul macam foging.

Inyong sendiri juga pernah ngalamin, olsam udah boros. Dipakai harian aman. Tapi begitu dipakai riding jauh ke Jogja pisonnya ngancing. Udah jog olsam ke tengki bensin, eh masih gancet juga. Akhirnya posisi klip jarum piston skep dipasang di posisi paling bawah, bensinnya diborosin. Setingan angin pun disesesuaikan. Alhamdulillah aman dipakai sampai kembali ke Kebumen.

 

20263_1251017801585_8228421_n

Kesimpulannya, meskipun olsam udah diborosin, tapi bensin diseting kering bin irit, agak riskan kalau dipakai riding jarak jauh/turing. Kemungkinan mesin overheat dan piston bakal macet. Karena selain olsam, bensin juga ikut melumasi bagian bergerak dan bergesekan antar permukaan metal seperti pada bantalan kruk as dan dinding piston/dinding (liner) silinder blok.

Selain piston, laher/bantalan pada stang seher juga rawan ambyar. Belum lama ini tak alamin sendiri. Karena pingin irit bengsin, box filter dipasang kembali, dan knalpot make standar. Waktu dipakai jalan santai dan sesekali ngebut aman. Tapi begitu dipakai ngebut lama, suara mesin bertambah makin kasar. Suara kasar berasal dari ruang kruk as. Ah, paling karena kepanasan, pikirku. Nanti kalau mesin dingin rak ilang. Setelah mesin dingin, itu suara masih saja terdengar. Malah makin hari bertambah makin kemrosak kasar.

Exif_JPEG_420

Setelah silinder blok dibongkar, terdapat sipilan-sripilan halus mengkilap pada squish, kelapa silinder, maupun pada stang pistonya.

Exif_JPEG_420

Serpihan halus logam laher pen stang seher yang bercampur kerak.

Exif_JPEG_420

Kudu turun mesin

Exif_JPEG_420

Piston jadi baret, padahal sudah oblak,  dan banyak gram logam nempel pada permukaan dinding piston

Exif_JPEG_420

Sripilan-sripilan logam pada ruang bakar

Dan setelah dicek, ternyata stang piston oblak buanget. Berarti suara kasar berasal dari laher pen stang pison yang ambyar. Pasti karena setingan karbu terlalu kering nih. Karena sewaktu open filter dan setingan dibikin basah, aman-aman saja dipakai ngebut jarak jauh.

Kok stang sehernya yang kena, bukan pistonnya yang gancet? Karena pistonnya sendiri sudah oblak, celah antara dinding silinder dan dinding piston udah longgar, jadi nggak gancet.

Jadi alangkah baiknya, kalau mau dipakai jarak jauh/turing selain oli samping, setingan bahan bakar juga dibikin sedikit boros. Karena mesin bakal bekerja ekstra, dan lebih lama, malah kadang dipaksa ngebut biar gak ketinggalan barisan. Selain diborosin, bisa juga final gir dibikin berat, tapi ya lihat medan jalannya, kalau jalannya banyak tanjakan ya jangan make gir berat.

Ingat yak, bensin juga berfungsi sebagai pelumas. Dadi ora mung oli samping thok.

Kalau sudah pernah ngejim, apalagi berkali-kali, pasti dinding pistonnya cacat, baret-baret. Lebih parah lagi malah liner silindernya ikut-ikutan mbaret. Sedih.

Semoga berguna,

Wassalamualaikum.

Assalamualaikum,

Ada yang asal nuduh, kalo montorku gak hanya satu, soalnya bola-bali-bola ganti warna dan model. Padahal, ya cuma itu dan hanya satu-satunya.

07122015044

Model ayam jago, tampilan makin garang karena menggunakan shokbreker depan montor laki, apalagi make ban gambot 90/80/17 di depan, dan 90/90/17 di belakang. tapi nggak nyaman banget dipakai mbelok. Terasa berat untuk manufer. Kalau Pakde Lorenso nyeting pake F1Z DSH pasti bilang “the bike is understeer, racing line is bad, nek nikung melebar lurrr, It’s so danger!!! i can slip, lowside and crash”. Duh bahasane Lorenso amburadul. Intine ora lincah.

18122015062

Make step model underbone. Posisi riding nunduk abis. Kalau lagi dijalan serasa Lorenso. Viksen lewat, Ninja 150 lewat, Ninja 250 juga lewat. Lewat jalan depan rumah maksudnya. Hahahhh, Aslinya si udah nunduk-nunduk sampe tiarap, tapi nyalip supra saja susahh bener. Kaki juga cepet pegel dan kesemutan. Blas ora nyaman.

Exif_JPEG_420

Exif_JPEG_420

Kembali ke footstep standar. Pemakain ban depan 70/80/17 dan ban belakang 2.50/17 membuat motor lebih ringan dikendalikan ditikungan. Lebih lincah.

Exif_JPEG_420

Exif_JPEG_420

Tampilan F1Z diatas adalah wujud yang paling DSH suka. Gagah. Simpel. Padet. Kekar. Harusnya dicat ulang dan pasang decal atau striping F1ZR.

Exif_JPEG_420

Make baju F1Z. Slebor depan ganti punya Honda Sonic 125. Box filter kembali dipasang. Knalpot standar no bedhel, Bensin jadi uiriiitttt tapi lari macam siput.

Exif_JPEG_420Nemu bodi ori Force 1 mbuh taun pira di loakan seharga 50 ribu. Cat udah kusam, tapi striping (kelihatannya) masih ori. Kembali make shokbreker depan dan arm standar.

Exif_JPEG_420

Exif_JPEG_420

Hasil setelah direpaint oleh mas Agus. Mengkilap.

16072017115

17072017121

Tampilan terkini F1Z DSH, tutup aki dan behel “krom” punya F1Z 96 special edition, dapet COD pas di Jogja libur lebaran kemarin. Box filter kambali dipasang. Knalpot standar no bedhel.

Wassalamualaikum.

Assalamualaikum,
Eyke sebenernya gusar, gimana nanti kalo hasilnya memble. Tapi ngga ada salahnya dicoba.

Exif_JPEG_420
Fokus utama tetap pada exhaust. Tinggi lubang buang yang standarnya 34 mm ini sedikit demi sedikit ditinggikan menjadi 32 mm dan membentuk huruf D.

Exif_JPEG_420

Bentuk exhaust standar F1ZR, jarak dari bibir silinder 34 mm

Exif_JPEG_420

Lubang buang standar F1ZR

Ketika dicoba menggunakan kop standar dan knalpot standar. Sama sekali belum terasa naik tenaganya. Apalagi setingan karbu juga nggak dirubah.

Exif_JPEG_420

Bentuk exhaust D dengan tinggi 32 mm

Montor belum kelar, Favian datang membawa knalpot standar racing made in Vian. Langsung coba dipasang. Ternyata belum terasa juga tenaganya. Tengah ke atas kurang nampol. Sempat was-was juga mbok menawa gagal proyek percobaaan kie,, hehehe. Ora pede yakin lah.
Teorinya, knalpot standar racing, berarti nggak ada sekat dan lebih plong, karbu pun kudu menyesuaikan. Mangkanya pilot jet dan main jet perlu naik step. Kebetulan DSH ada stok PJ dan MJ tapi udah rojokan. Setelah PJ dan MJ diganti dengan ukuran yang lebih besar, baru deh terasa naik tenaganya. Akselerasi makin enteng. Meski kop masih standar.
Makin nggemblung, tanpa ukuran dan hanya modal kira-kira, exhaust dikeruk lagi, hingga tingginya menjadi 31 mm diukur dari bibir silinder. Bagian samping kanan dan kiri lubang buang juga kena babat, meski nggak begitu banyak.

Exif_JPEG_420

Bentuk exhaust 31 mm dan setelah bagian samping kiri dan kanan diperlebar dikit.

Exif_JPEG_420

Lubang buangnya masih tergolong imut-imut

Lubang-lubang porting juga ikut kena sikat, di “tuner”, pokoke ben aliran bbm + olsam makin lancar. Sedang tinggi dan bentuk jendala bilas maupun jendela transfer dibiarkan apa adanya.

Exif_JPEG_420

Biar lebih lancar, jarene.

Karena exhaust udah naik, dan membesar. Kop kudu dipapras. Kop dipotong sebanyak 2 mm, dengan diameter 53mm menyesuaikan silinder yang udah os 100, lebar squish 8 mm, sudut 14 derajat, dan tanpa nat. Persis sama dengan F1ZR putih punya mas agus dulu.

dsc_0010

Kop alakadarnya

Setelah seting karbu sana sini dan bola bali ganti spuyer, akhirnya DSH (merasa) setingan udah ketemu. DSH memang lebih suka dengan setingan yang agak basah, jadi kalau gas dipanteng agak brebet serak-serak basah. Meski jadi boros bbm tapi Insyaallah gak bakal gancet waktu dipake ngebut dalam waktu lama.

 

Peningkatan tenaga memang terasa, meski nggak begitu besar. Mengingat tinggi lubang buang yang hanya menyentuh angka 31 mm dan tergolong masih imut bentuknya. Hal ini memudahkan bila ingin mencoba korekan yang lebih ekstrim dengan bentuk exhaust yang lebih tinggi dan menganga.

Exif_JPEG_420

Memeng + Kipli FKC

Peningakatan power terasa sekali pada rpm tengah, sedang atasnya masih tertahan. Yang DSH suka adalah jadi gampang sekali diajak wheelie. DSH pun keasyikan berkali-kali njamping sampe lupa daratan kalau ternyata masih di jalan pedesaan (ojo ditiru).

Wassalamualaikum.

 

(“,)

Posted: 8 Juni 2017 in Motor

Assalamualaikum,

Ada seekor burung hantu tua yang tinggal di sebuah pohon. Setiap hari ia melihat kejadian yang terjadi di sekitarnya. Kemarin ia melihat seorang anak yang membantu seorang tua membawa keranjang berat. Hari ini ia melihat seorang gadis berteriak kepada ibunya. Semakin ia melihat, semakin ia kurang berbicara.

Tanpa berbicara, ia mendengar lagi. Ia mendengar orang berbicara dan bercerita. Ia mendengar seorang wanita mengatakan bahwa seekor gajah melompati pagar. Ia juga mendengar seorang pria mengatakan bahwa ia tidak pernah berbuat kesalahan.
Burung hantu tua itu telah melihat dan mendengar apa yang terjadi pada orang-orang di sekitarnya. Beberapa lebih baik dan beberapa lebih buruk. Tetapi burung hantu tua itu menjadi lebih bijaksana setiap hari.
Demikianlah dalam kehidupan kita, berbicara lebih sedikit tetapi lebih banyak mendengar. Ini akan membuat kita menjadi orang yang lebih bijaksana.
Sumber: Intisari

Wassalamualaikum

Spull Pengapian Ngaco

Posted: 25 Mei 2017 in Motor

Assalamualaikum,

F1Z 96 punya Mas Agus

F1Z 96 milik Mas Agus ini kalau sudah dipake jalan sekitar 10km mesin langsung “mak pet” matek. 

Tarik kopling, injak rem, menepi, berhenti, netralin gigi, pancal slah, langsung hidup, jalan lagi.

Baru dapet 1km mesin koit lagi. Tarik kopling, injak rem, menepi, berhenti, netralin gigi, pancal slah, langsung hidup, gass lagi.

Jalan 2km kumat lagi. Tarik kopling, injak rem, menepi,berhenti, netralin gigi, pancal slah, langsung hidup, jalan lagi.

Eeee..500m mesin modyar lagi. Tarik kopling, injak rem, menepi, berhenti, netralin gigi, pancal slah, langsung hidup, gass lagi.

Berulang-ulang terjadi mesin mati mendadak setelah sekitar 10km mengaspal. Sehingga terbentuk siklus kematian dan kehidupan mesin yang semakin rutin terjadi.

Pasti pengapian yang error, soalnya mati mesin seperti kunci kontak di off saat motor sedang jalan.

Cek busi masih bagus, koil dan CDI sudah ditukar baru masih saja kumatan. Wahhh,, berarti spule kie. 

Buat coba-coba nyong beli spul KW seharga 110ribu, sudah sepaket dengan pulsernya. Alhamdulillah aman dipake jalan 20km-an. Berarti positif spulnya yang kena. 

Spul F1ZR KW murah

Tapi saat dipake berangkat ngode kumat lagi. Apesnya, udah dislah sampe gobyos itu mesin anteng saja. Gak mau idup. Wedhus ki. Terpaksa dorong motor sampai tempat kerja. Untung saja sudah dekat.

Pulang kerja ngontak bro Sugi Bogel minta di step sampe rumah. Malemnya dibantu bro Sugi dan Udin, nglembur ngecek sepul. Eh ujug-ujug dateng kang Anam, Favian sama temennya. Tambah rame. Makin asyik. 

Spul KW yang baru berumur sehari itu belagu banget. Soalnya pas di cek keluar bunga apinya. Dari busi juga nyala bunga apinya. Kabel-kabel pengapian juga normal. Tapi mesin tetap nggak mau hidup. Nggawe penasaran ning mumeti.

Akhirnya kembali make spul bawaan motor dipadukan pulser baru, mesin bisa nyala dan setelah dicoba bro Sugi sejauh sekitar 15km hanya apes mesin mati sekali. Dan lagi-lagi terulang siklusisasi tarik kopling, injak rem, menepi,berhenti, netralin gigi, pancal slah, langsung hidup, jalan lagi sampe rumahe nyong.

Esoknya DSH mbeli spull baru, tapi yang agak mahalan dikit. Meski masih KW.

Spul F1ZR KW agak mahalan dikit

Bongkar pasang bongkar pasang bongkar pasang

Setelah dipake jalan seminggu, sampe motor diambil sama Mas Agus. Siklus kematian dan kehidupan mesin tidak terulang lagi. Aman. Tata titi tentrem, gemah ripah loh jinawi.

Jadi, menurute inyong, kalau beli perangkat pengapian F1ZR, mending yang ori. Ataupun terpaksa beli KW, pilihlah yang KW kasta tertinggi, mahal dikit ga papa, daripada ntar kejadian seperti nyong. 

F1Z 96, mulai dari ngecet, sampai nempel stiker dilakukan sendiri oleh Mas Agus


Wassalamualaikum.